Saat Bantu Membersihkan Got Tetangga

Mari Membersihkan Got Tetangga!

Bayangkanlah kawan… berada dalam posisi seperti ini: Rumah sebelah persis adalah milik puteri seorang pengusaha besar & sukses, yang rumah orang tuanya berjarak ±10m (sepuluh meter) di seberang. Satu sodaranya adalah anggota DPRD Propinsi dan satu lagi seorang wirausahawan.

Namun, saluran drainase atau got rumahnya dapat dikatakan sangat tidak lancar alias mampet, akibatnya kalau hujan amat sangat lebat, rumah Anda akan mendapatkan banjir kiriman yang sedikit banyak adalah akibat air mental dari saluran yang mampet tersebut. Anda sudah menyampaikan hal tersebut, namun tidak ada perubahan pada saluran got.

Sementara rumah sudah berkali-kali kebanjiran. Bukan hal yang mengenakkan tentu. Kecuali bagi yang senang. Ada yang senang kebanjiran kah? Bicara langsung, sudah. Bicara lewat pihak ketiga? Sudah. Semua nihil. Apa yang akan dilakukan?

Kalo saya?
Sederhana saja. Panggil orang yang mau kerja, terus saya minta bantuan untuk gali itu saluran got milik tetangga, lakukan normalisasi drainasenya.

Bagaimana kalau orangnya marah?
lah… kenapa mesti marah? kan saluran gotnya jadi lancar, terus yang bayar pekerja ya saya, bukan dia. Trus… kalau dianya tersinggung? Lah… kenapa mesti tersinggung? kan niatnya bersihkan got, bukan menyinggung.

Lantas, kalau dianya tidak terima?
lho… apalagi ini, saya niatnya memang ga ngasih apa-apa kok, cuma membersihkan got dan normalisasi drainase, apanya yang mau diterima atau ditolak?

mmm… kalau dianya masih ngotot, pokoknya dengan banyak alasan gak boleh itu gotnya dibersihkan, digali dan dilancarkan? bagaimana?

hey..!!! yang harusnya ngotot, mangkel, tersinggung, marah itu adalah sayanya! Sebab itu rumah saya yang kerap kebanjiran kalau hujan turun di atas genting tak lagi tik…tik…tik… macam lagu anak itu, tapi deras tiada terkira melebihi derasnya tangis di pelem india!

Tapi tidak, saya tidak marah² pun tidak ngamuk. Tapi juga tidak tahan lagi. Sebagaimana kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang kemudian. atau peribahasa berikut: Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. hmm… nampaknya peribahasa itu lebih pas & cocok, yang pepatah itu lupakan sajalah.
*hmm*

Lagi pula, bukankah itu Dasa Dharma Pramuka sudah mencantumkan, Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia! Saya ga tau hubungannya, pokoknya lagi pingin ngetik dasa dharma pramuka saja. Boleh diacuhkan.

Trus, bagaimana kalau dianya atau sodaranya baca ini?
Bagus… sayanya memang iseng sengaja ga ngomong mau garap itu drainase atau got, biar kaget kenapa tiba² ada orang yang nyangkul dan nyekop itu selokan dia. Jadi saya tak perlu lagi kasih alasan. hahaha…

Gak takut disewotin tetangga gitu?
hah…?!? apa itu?!? tidak… tidak takut, dan tidak khawatir. Hanya orang bodoh yang menggantungkan bahagianya dengan orang lain. Saya lebih suka menciptakan kebahagiaan untuk saya sendiri dan mereka yang mau berbahagia bersama saya. Saya juga suka lihat orang bahagia, sebab itulah salah satu cara saya untuk bahagia.

Jadilah itu dia, Kifli, sang penjaga malam, yang kalau pagi ikut membersihkan jalanan, sore harinya membersihkan kantor orang, yang siangnya kadang kerja bangunan, saya mintakan tolong padanya untuk menggali itu saluran drainase atau got milik tetangga pada siang ini, lanjut besok siang. Paling nanti tengah malam sebagaimana biasa, ngobrol lagilah saya sama dia entah di bawah tiang listrik yang mana, atau sudut jalan yang mana. Sambil menemani dia jaga malam. Walau tak lama.

Sekarang, giliran Anda untuk melirik selokan atau got tetangga Anda. *siul*

Salam. Bahagialah selalu...

Mhd Wahyu NZ © mwahyunz.id

13 komentar pada “Mari Membersihkan Got Tetangga!”

  1. kupikir acara kerja bakti. Kalo di Jepang bisa dituntut loh, kalau sampai menyebabkan banjir di rumah org lain.

    EM

    kerja bakti juga sih, antara saya yg ngawasi, dan kifli yang kerja. hehehe… hmm… kalau di indonesia, mungkin bisa kena pasal perbuatan tidak menyenangkan kali ya? ga banyak tau saya yg urusan pasal²an ini. haha…

  2. Kenapa tidak diadakan kerja bakti rutin aja mas?
    Jadi setiap saat got itu bisa dibersihkan bersama termasuk si empu nya yg punya rumah juga harus ikutan kerja bakti itu

    nah, kalau soal itu, biar pa rt saja yg memutuskan, nanti kalau saia yg mutusin bisa dianggap kena imbas gejolak politik timur tengah, mau melengserkan. haha…

  3. hahahaha.. sama persis dengan kejadian yang dialami tetangga saya! dia terpaksa bersihin selokan tetangga sebelahnya karena si empu rumah malah cuek bebek terhadap aroma yang menguar dari selokan itu! 😀

    aduuuh senangnya, ternyata saianya tidak sendiri dalam hal ini. hahaha… kadang memang saja ada orang yg begitu, apa mau dikata. hehehe…

  4. punya ttg ane aman sob hehehehehehehe ….

    salam persahabatan selalu dr MENONE

    syukurlah kalau aman, berarti bisa tidur nyenyak kalau pas lagi hujan lebat. hehe…

  5. sabar, sabar… ihihihihihi… terus kenyataannya, orang yang punya got marah mas?

    tak marah laah, mungkin lebih tepatnya pasrah. soalnya sampai selesai cuma liat² aja. hahaha…

  6. Tetangga yang gotnya dibersihin itu, di dalam rumah beraktifitas seperti biasa, malah tidak tahu kalau yang dibersihkan itu gotnya. Atau malah mengira ada tukang pulung yang ngorek2 gotnya? Eh pernah tau tukang pulung yang mengambil sesuatu dari dalam got dengan mengayak lumpur2 di got? 😀

    xixixi … wesssssss … jo mangkel, itu ujian jadi tetangganya orang hebat …. makanya tinggal di kampung seperti saya, ga ada tetangga hebatnya haaha *maaf ga bermaksud ngece tapi nggodain aja*

    menurut laporan, sudah tau, cuma lihat² & bingung mungkin, hahaha… dan belum pernah sih lihat pemulung ngubek² lumpur got, tapi kalau ngajak join pemulung buat hal lain, sudah pernah. hehehe… eits… siapa tau justru tetangga mba niQue yang memiliki tetangga orang hebat. hayyoo… dan ahhay… sayanyalah itu yg digodain niQue… 😳

  7. Membersihkan got tetangga kan sifatnya nggak wajib. Yang wajib adalah membersihkan got-nya sendiri.

    iya… memang, justru karena got sayanya beres & dianya yg cuek. dari pada ribut? kan mending dibersihkan sendiri. hahaha… lagi pula, siapa yg mewajibkan untuk membersihkan got tetangga? hahaha….

  8. Bukan hanya melirik, terkadang membelalak, dan apa yang terjadi?, tidak terjadi apa-apa… semua masih sama, karena seperti pepatah: berakit-rakit ke hulu, berenang-renang di selokan :mrgreen:

    hahaha…. syukurlah kalau begitu, sebagaimana kata peribahasa, selokan beriak tanda tak dalam. haha…

  9. tiba-tiba merasa tersindir beratz
    *teringat got yg belum sempat terbersihkan di seberang sana*
    *nunggu*

    lho… saya gak nyindir lho ya… sekedar bercerita.

    *ngakak*

  10. wah, kayaknya kalau cuma sebatas melirik selokan tetangga sih, sudah 🙂
    tapi, utk lanjut ikut membersihkan got nya tetangga itu yg belum terpikirkan 😛
    maklumlah, saya kan orangnya pemalu dan pemalas gitzuuu……… *ngakak*
    salam

    aiiiih… ada yang pemalu…
    jangan malu dan jangan ragu, bunda. semangaaaaat…

    *yiha*

Tinggalkan Komentar

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas