Ini memang soal pertamax yang merupakan salah satu jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi itu. Bukan soal komentar pertamax yang dari dulu sampai sekarang saya tidak pernah suka. Lebih khusus lagi, soal pertamax di Kota Banjarbaru, lebih tajam lagi? Soal pertamax di SPBU Coco Banjarbaru, yang notabene milik Pertamina.
Saya sendiri menggunakan BBM jenis pertamax itu sudah lebih dari 10 tahun. Karena ada 2 (dua) alasan, yakni soal teknis & non-teknis. Tidak perlu saya jelaskan, hanya saja semua jenis kendaraan bermotor yang ada di rumah ini sudah menggunakan pertamax sejak lama. Baiklah… mari kembali ke soal pertamax di Banjarbaru…
Sabtu, beberapa hari yang lalu, sudahlah saya baca berita, bahwa pertamax akan kembali mengalami kenaikan atau lebih pasnya adalah penyesuaian harga dengan harga minyak dunia. Harga pertamax di Banjarbaru dan sekitarnya saat itu adalah Rp9.400,-/liter.
Tak lama setelah baca berita itu, *tuing…. saya langsung teringat pada snapshot momen yang sama dan berulang, bahwa menjelang kenaikan harga pertamax, selalu sajalah stok pertamax di SPBU Coco Banjarbaru, yang milik pertamina itu kosong alias habis !!!
Sementara seingat saya, antrian pertamax itu jauh berbeda dengan atrian BBM jenis premium atau solar yang kadang panjang dan mengular itu. Pertamax? Sepiiii….
Tapi karena khawatir bahwa itu adalah khayalan pribadi semata, atau sekedar memori ngawur, eloklah kiranya saya untuk coba-mencoba, hitung² silaturahmi dengan SPBU.
Jadilah sabtu malam itu, alias malam minggu saya iseng melakukan percobaan dan meluncur ke SPBU Coco Banjarbaru. Sesampainya, langsung menuju ke pompa pertamax. Belum sampai berhenti, ada karyawan SPBU kasih tau ke saya bahwa: Pertamax habis !!!
Ahha…. tuuu kaan? bener kaan? Ternyata saya tidak salah! Hampir saja tawa saya meledak karena senang bahwa dugaan saya sebelum berangkat ke sana itu benar. Tapi dari pada dianggap gila, saya memilih tersenyum saja, biar terkesan lebih ikhlas menerima keadaan.
*siul*
Luar biasa pertamax di Banjarbaru, khususnya di SPBU Coco itu, benar² hebat! Selalu saja habis beberapa jam jelang kenaikan. Padahal selama saya beli pertamax di SPBU Coco dan di manapun SPBU yang ada di sepanjang jalah A. Yani dari Banjarmasin – Banjarbaru, tidak pernah mengalami antrian yang berarti. Maksimal pernah hanya ada 2 mobil di depan, atau 5 motor kalau lagi naik motor.
Apalagi yang dapat saya katakan, selain hebat. bahwa stok pertamax di Banjarbaru itu selalu sesuai dengan kenaikan harga. Bagaimana tidak hebat?
Pertama, Itu perlu kejujuran tingkat tinggi, karena jangan sampai stok harga lama ditahan selama menunggu kenaikan yang biasanya pada jam 12 malam, lantas dijual dengan harga baru demi mendapatkan keuntungan lebih.
Kedua, itu perlu kalkulasi yang sangat luar biasa yang saya jelas tidak bisa menghitung dan menganalisisnya. Pokoknya, stok pertamax itu pas tersedia sampai dengan beberapa jam jelang kenaikan harga. Sekalipun harga pertamax itu dievaluasi secara berkala sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia.
Minggu pagi, saya kembali ke SPBU Coco Banjarbaru, nanya pertamax, beruntung stok ada dan sudah naik menjadi Rp9.600,-/liter. Sambil iseng dan tersenyum saya bertanya pada sang karyawan yang melayani saya, “duh… tadi malam sempat habis ya mas?”. Eeee… itu karyawan tersenyum dan menghindar. Saya tak kuat, nyegir dengan ikhlas.
Siangnya saya cerita pada seorang kawan yang datang ke rumah soal ini. Kawan itu tertawa sambil berkata, “hahaha… biasa itu…“.
Sayapun senyum, lantas terpikir bahwa selain hebat, bisa jadi pertamax di Banjarbaru sini juga lucu.
*hmm*



Tinggalkan sebuah Komentar