Pada sebuah kontestasi politik, khususnya kampanye, biasanya terdapat perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan sesuatu. Baik dalam rangka menginformasikan sesuatu, pun untuk menggaet pemilih. Itu adalah slogan yang digunakan oleh para calon.
Penggunaan slogan memang sudah umum. Tidak hanya pada level tertinggi seperti pemilihan presiden, namun juga sampai level Pilkada. Berhubung di Banjarbaru tidak ada desa, sehingga tidak ada Pilkades, dan saya tidak tahu apakah para calon dalam Pilkades menggunakan slogan. Boleh dan wajar saja kalau iya.
Salah satu pemilihan paling menarik saat ini adalah pemilihan Presiden Amerika Serikat. Partai Demokrat mengajukan Kamala Harris, dan Partai Republik kembali mencalonkan Donald Trump. Keduanya juga sudah barang tentu menggunakan slogan kampanye. Saat ini mereka terus berkampanye di sana.
Tidak ada urusan dengan dukung mendukung, toh bukan warga AS, namun nyatanya perkara Pilkada AS, ups… Pilpres di AS inilah yang jauh lebih sering muncul di lini masa media sosial yang kugunakan. Maka adalah lumrah jika sedikit banyak mendapatkan informasinya.
Donald Trump mungkin masih setia menggunakan slogan “Make America Great Again” sebagaimana digunakannya pada Pilpres AS terdahulu. Namun, beberapa hari setelah Trump coba ditembak, Donald Trump Jr. memimpin konvensi Partai Republik dengan meneriakkan “Fight! Fight! Fight!”.
Bagaimana dengan slogan kampanye Kamala Harris?
Setidaknya ada dua slogan yang diketahui telah dijadikan merchandise di media resmi Kamala, yakni “When we fight, we win” dan “Yes She Can“. Menariknya, keduanya tampak berawal dari ketidaksengajaan. Kalimat pertama disampaikan oleh Kamala Harris saat mengakhiri pidato pertamanya di Konvensi Nasional Partai Demokrat.
Sementara slogan kedua, berawal dari orasi Barack Obama saat mendukung Kalama Harris. Obama sendiri dalam kampanye periode pertamanya dulu terkenal dengan slogan “Yes, we can“. Tampaknya itulah yang diubahnya sehingga menjadi “Yes She Can“.
Nah, sekarang soal Pilkada Banjarbaru. Bagaimana dengan slogan para pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru? Apakah ada sesuatu yang mungkin menarik?
Aditya Mufti Ariffin yang kini berpasangan dengan Said Abdullah, sejak awal menggunakan slogan “Semakin Juara“. Bisa ditebak, slogan ini merupakan rangkaian dari slogan saat Pilkada Banjarbaru tahun 2020 lalu, di mana ia menggunakan slogan “Banjarbaru Juara”. Petahana dan kontinuitas adalah dua hal yang sangat umum dan lumrah.
Erna Lisa Halaby yang berpasangan dengan Wartono, terdapat beberapa slogan. Melalui beberapa media luar ruangnya, Erna Lisa Halaby mencantumkan slogan Harapan Baru Banjarbaru dan Banjarbaru Bersinar. Namun terakhir, pada sebuah media yang sempat terbaca kabarnya akan mengusung Banjarbaru Emas.
Terlepas dari seberapa signifikan penggunaan slogan dalam meraih suara Pemilih, namun sudah pasti slogan akan mempermudah kampanye para calon. Selain itu, tidak mudah merumuskan slogan/jargon/tagline kampanye yang benar-benar bagus. Saking sulitnya, dahulu pernah seorang kawan mengusulkan tagline “Insya Allah” untuk kampanye salah satu bakal calon.
Bagaimana? Punya pemikiran tentang slogan-slogan kampanye para calon-calon di Pilkada itu?
Jika belum, untuk sementara dan mumpung hari ini adalah hari Ahad, hari libur, dan akhir pekan, mari bersama kita gaungkan, “Yesss! Weekend!“.