Bendera Merah Putih yang sudah lusuh

Lusuhnya Kain Bendera

Pernah mendengar penggalan lirik “Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita, bukan satu alasan untuk kita tinggalkan”? Para penikmat lagu-lagu Iwan Fals tentu sudah sangat mengenalinya. Penggalan lirik itu memang diambil dari sebuah lagu yang berjudul Sumbang, dari album yang juga berjudul Sumbang, rilis pada tahun 1983.

Sementara itu, foto bendera Merah Putih di atas diambil pada tanggal 30 November 2014. Sudah hampir 1 dekade lalu, yang sampai dengan saat ini foto aslinya masih tersimpan dalam HDD di rumah. Bendera itu terpasang pada sebuah tiang yang terpasang di buritan sebuah perahu motor milik nelayan. Berkibar tertiup angin yang datang dari arah laut menuju daratan.

Hari ini, Kamis, tanggal 17 Agustus 2023 yang tentu saja bertepatan dengan peringatan ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan tahunan yang kali ini mengambil tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”. Maka melalui catatan ini, tentu kesempatan baik untuk juga mengucapkan selamat kepada seluruh warga negara. Biasanya, pada banyak tempat dilakukan perayaan dengan beragam cara dan acara.

Namun kali ini, tampaknya perhatian lebih tertuju pada dua hal yang mengawali catatan ini. Sebelum lanjut, mari jeda sejenak, dengarkan saja dulu lagu Sumbang ini…

Iwan Fals – Sumbang (Album Sumbang, 1983).

Sudah barang tentu, siapa pun berhak memiliki interpretasi atas lirik yang disampaikan oleh Iwan Fals melalui lagu itu. Tapi sepertinya dapat disepakati oleh semua orang, bahwa lagu itu bicara tentang politik. Sebuah hal yang sekian waktu belakangan ini selalu memenuhi ruang-ruang publik, bahkan politik juga sudah masuk ke dalam kamar tidur banyak rumah tangga. Kondisi yang tidak akan berkurang, justru akan terus meningkat hingga nanti gelaran Pemilu Tahun 2024.

Riuhnya perpolitikan sudah semakin dirasa. Mungkin tidak hanya untuk tingkat lokal di Kota Banjarbaru, bisa juga di merata-rata daerah. Di sini, sudah banyak bertebaran baliho beragam ukuran yang menampilkan beragam wajah, berbagai pose, dan beraneka semboyan. Pada intinya, sudah banyak yang memperkenalkan diri kepada masyarakat yang tentu saja pada akhirnya menjadi sebuah usaha untuk meyakinkan pemilih, dan pada waktunya berharap untuk dipilih.

Apakah itu salah? Tidak. Setiap orang yang memenuhi syarat berhak untuk memilih dan dipilih. Jika memang ingin menjadi bagian dari pilihan masyarakat, silakan ikuti prosesnya dengan baik, dan dengan cara yang bertanggung jawab. Namun juga perlu disadari, bahwa setiap orang memiliki preferensi politik masing-masing dan perbedaan adalah sebuah keniscayaan.

Akhirnya, baik memilih atau dipilih, pun pada antara seluruh perbedaan, ternyata bendera kita masih sama, Merah Putih. Selusuh apa pun kain bendera itu, memang bukan satu alasan untuk kita tinggalkan. Sebagaimana pelajaran yang didapatkan pada suatu sore di sebuah pantai, yang diberikan oleh seorang nelayan.

Salam. Bahagialah selalu...

Mhd Wahyu NZ © mwahyunz.id

Tinggalkan Komentar

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas