Mungkin sudah cukup lama tidak aktif menggunakan media atau jejaring sosial, terutama milik keluarga besar meta. Semakin ke sini, nyatanya memang semakin tidak ingin menggunakannya lagi. Bahwa orang lain menyukainya, itu adalah urusan pribadi masing-masing. Silakan saja.
Beberapa hari lalu memang coba masuk dan mengaktifkan kembali akun Facebook pribadi, Rupanya tidak bertahan lama, lebih memilih untuk kembali dinonaktifkan. Sementara akun Instagram sudah lama tidak dijenguk dan masih dalam keadaan nonaktif. WhatsApp? Oh, kalau yang satu ini memang tidak memiliki keinginan menggunakannya secara pribadi.
Untuk beberapa akun jejaring sosial memang lebih memilih untuk sebatas dinonaktifkan, bukan dihapus permanen. Tujuannya hanya sebatas untuk akuisisi atau mengamankan identitas saja. Ada juga akun yang ingin dinonaktifkan, tapi masih lupa sandinya. Kelak kalau sudah bisa masuk lagi, akan dinonaktifkan.
Ada pikiran, perasaan, dan kesimpulan sejak lama, bahwa hidup memang lebih nyaman tanpa menggunakan media atau jejaring sosial. Begitu adanya, tanpa harus diuraikan panjang lebar, cukup dengan satu kata: nyaman. Selain itu, tidak menggunakannya bukan lantas berarti asosial. Tanpa medsos, masih memiliki teman, bahkan di dunia yang nyata.
Namun malam ini, membuat catatan ini pada dasarnya bukan untuk membahas tentang hal tersebut. Melainkan karena baru sadar bahwa pada bagian footer blog ini masih terdapat tautan menuju halaman Facebook. Sehingga kemudian menghapus tautan tersebut. Akhirnya saat ini hanya menyisakan tautan menuju Kanal Telegram dan WordPress.
Karena ingin menghapus tautan itulah kemudian tercetus keinginan untuk membuat catatan nan ringan ini. Sebab blog memang masih menjadi media daring pribadi yang diusahakan untuk terus dapat dipertahankan. Mungkin sekaligus menjadi bukti atas ucapanku kepada Pak Khamdan, GM Telkom Kalsel ±15 tahun lalu, bahwa aku akan berusaha tetap nge-blog, sekalipun medsos lebih ramai penggunanya.
Silakan ber-medsos bagi yang suka. Biarlah aku tetap tenang dan tetap senang tanpanya.