Seperti Jejak Pesawat

Contrail atau Condensation Trail yang muncul saat pesawat melintasi langit nampak seperti

Pernah melihat jejak pesawat yang nampak tinggi di langit itu? Materi yang tersusun dari panas, uap air, dan lainnya itu nampak putih dan memanjang. Kalau di darat, nampak seperti asap sepeda motor atau mobil saja. Walaupun istilah resminya disebut contrails atau condensation trails, tapi tetap saja paling gampang membayangkannya sebagaimana asap. Contrails lebih sepadan untuk dibandingkan dengan “asap” yang muncul dari mulut saat kita mengembuskan udara keluar melalui mulut.

Setelah sangat sangat lama melihat hal semacam itu, baru hari ini terbersit keinginan untuk mencari tahu apa itu sebenarnya. Ternyata, itu adalah jalur kondensasi yang terbentuk ketika knalpot pesawat yang panas dan lembab menyentuh suhu atmosfer yang lebih dingin. Contrails sebagian besar terdiri dari H2O yang dikristalisasi (uap air adalah produk sampingan dari pembakaran di mesin jet).

Ketika udara kering, contrails dapat menguap dalam hitungan detik atau menit, sementara kondisi yang lebih lembab dapat meninggalkan awan contrail yang tersisa di langit selama berjam-jam. Jika kelembabannya cukup, contrails bahkan bisa mencapai tinggi 400m.

Terima kasih kepada banyak pihak yang telah menjelaskan apa itu sebenarnya. Terjawab sudah pertanyaan selama ini, kenapa ada jejak pesawat yang bisa bertahan lama, atau sebentar saja sudah menghilang. Berbeda dengan asap motor atau mobil. Bisa dijamin, sebentar saja sudah akan hilang. Itupun akan membuat sebagian orang ngomel-ngomel, bagi yang kebagian asapnya saja.

Selain itu, memang terpikirkan hal lain. Apa yang kita semua telah lakukan, bisa saja menjadi laiknya contrails itu. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi atau bersinggungan dengan segala yang kita lakukan. Ucapan, tulisan, atau tindakan kita bisa jadi adalah jejak kita. Kemudian jejak itu bisa dipengaruhi banyak faktor lain, yang akan menentukan seberapa lama jejak kita akan bertahan.

Perbedaan mendasar adalah, manusia tak sama dengan pesawat. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan merasa. Manusia bukan makhluk mekanis yang kehidupannya diatur oleh 0 dan 1. Dengan segala baik dan buruknya, kita bisa memutuskan, apakah ingin jejak yang kita tinggalkan menjadi seperti contrails, atau kita ingin agar tak seperti jejak pesawat itu.

Sembari terlintas pikiran itu sore tadi, nampak terlihat rumput di tepi jalan sudah mulai tumbuh tinggi. Nampak tak rapi. Itu yang harus segera dirapikan, dipangkas, atau bahkan dicabut. Mungkin besok, atau, harus besok!

Salam,

Mhd Wahyu NZ © mwahyunz.id

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas