Ini adalah akibat dari membuat poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 untuk sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Ada 4 (empat) buah poster yang dibuat, yakni poster tentang peregangan saat bekerja di depan komputer, postur yang baik (ergonomis) saat bekerja di depan komputer, poster tentang senam peregangan saat bekerja, dan tentang postur tubuh yang baik saat mengangkat beban.
Katanya, poster-poster K3 itu adalah untuk keperluan akreditasi Puskesmas. Aku tidak tahu banyak tentang hal ini. Pendeknya, itu adalah semacam penilaian standarisasi bagi Puskesmas. Salah satunya adalah adanya Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tim K3) yang perlu memberikan informasi perihal K3. Tapi sudahlah, ini soal bagaimana membuatnya, yang kemudian membuat geli sendiri.
Bagian apa yang membuat geli sendiri?
Itulah dia, ketika membuat poster tentang postur tubuh yang baik saat bekerja di depan komputer. Karena hal itu sangat relevan dengan perilaku diri sendiri. Bukan soal postur tubuh yang baiknya, melainkan di depan komputernya. Karena sehari-hari memang banyak waktu yang dihabiskan di depan komputer.
Khusus tentang posisi, sudah banyak yang pernah dicoba dan dijalani. Sejak lesehan, hingga kemudian menggunakan kursi. Bekerja di depan komputer dengan duduk lesehan ternyata memang paling tidak nyaman. Plus mungkin juga berkaitan dengan faktor usia. Semakin bertambah usia, semakin cepat sekali pinggang sakit jika sambil lesehan, apalagi harus berjam-jam.
Menggunakan kursi dan meja memang terasa lebih nyaman. Terlebih lagi jika kursinya turut mendukung. Tentu saja berbeda antara kursi yang keras dengan kursi yang empuk. Belum lagi soal ketinggian kursi dan meja yang memang sebaiknya pas.
Hanya saja, soal postur tubuh itu yang membuat geli diri sendiri. Ketika membuat poster tentang postur tubuh yang baik, itu memang sangat ideal. Mungkin. Tapi yang langsung terbayang adalah kebiasaan yang selama ini dilakukan. Karena postur tubuh yang semaunya, sesukanya, senyamannya.
Kadang, jika hanya sedang membaca apa yang ada di layar monitor, posisi tubuh mendadak saja seperti melorot dari kursi. Bahkan dengan posisi yang menyerong, tidak langsung menghadapi monitor. Itu karena kaki yang kemudian naik ke atas meja. Ideal? Mungkin tidak. Nyaman? Iya. Tapi tentu saja soal kenyamanan ini sangat subyektif sifatnya.
Ketika mencatat ini pun mencoba menerapkan postur tubuh yang baik dan ideal. Tapi tidak bertahan lama. Pada akhirnya kembali ke setelah pabrik, yakni posisi yang semaunya, sesukanya, dan senyamannya. Jika tubuh sudah merasa kurang nyaman, langsung ganti posisi, mengubah postur. Namun juga mengakui, bahwa postur tubuh yang baik juga perlu.
Selain itu, karena saat bikin Poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini tidak benar-benar dimulai dari nol atau from sketch, melainkan dengan menggunakan materi yang banyak tersedia secara daring, maka rasanya sudah sewajarnya untuk membagikan kembali. Silakan gunakan, bisa ditambahkan logo daerah dan nama Puskesmas sesuai keperluan. Klik saja untuk memperbesar dan mengunduhnya.
Salam,
