Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh media resmi covid19.go.id dan diakses pada hari ini (19/07 pukul 10.20 Wita), maka dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, dengan jumlah 178.712 orang yang dipantau, 22.071 titik pemantauan di 535 kelurahan/desa pada 106 kecamatan didapatkan hasil bahwa Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) adalah wilayah dengan tingkat kepatuhan memakai masker tertinggi.
Tingkat kepatuhan memakai masker tersebut dibagi atas 4 (empat) rentang persentase tingkat kepatuhan. Paling tinggi adalah Kab. Banjar, dengan tingkat kepatuhan mencapai 94.98%, berikutnya Kab. Hulu Sungai Utara dengan tingkat kepatuhan 93.32%. Kedua daerah tersebut berada pada kelompok tertinggi, yakni kelompok dengan rentang tingkat kepatuhan 91-100%.
Rentang tingkat kepatuhan berikutnya adalah 76-90%. Berdasarkan data terakhir, terdapat 7 (tujuh) kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang berada pada rentang ini. Terdiri dari Kota Banjarbaru (84.17%), Kota Banjarmasin (89.29%), Kab. Kotabaru (81.01%), Kab. Hulu Sungai Tengah (85.63%), Kab. Tabalong (89.21), Kab. Tanah Laut (85.52%), dan Kabupaten Tapin (89.97%).
Pada rentang tingkat kepatuhan berikutnya, yakni 61-75%, terdapat dua kabupaten yang masing-masing adalah Kab. Balangan (71.34%) dan Kab. Barito Kuala (65.06%). Menyusul data rentang tingkat kepatuhan terendah, yakni ≤ 60% adalah Kab. Hulu Sungai Selatan dan Kab. Tanah Bumbu. Masing-masing dengan tingkat kepatuhan memakai masker sebesar 44.17% dan 55.81%.

Jika memperhatikan data yang disajikan pada media covid19.go.id tersebut, maka data diperbarui secara periodik. Selain dari data tingkat kepatuhan memakai masker sebagaimana di atas, juga terdapat data-data lainnya. Misalnya data jumlah orang yang dipantau harian, perilaku menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta data lainnya.
Berdasarkan penjelasan, data monitoring kepatuhan protokol kesehatan tersebut didapatkan berdasarkan laporan real-time para personil TNI, POLRI, Duta Perubahan Perilaku, Relawan Satgas, dan anggota Posko menggunakan aplikasi perubahan perilaku yang tersambung dengan sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).
Memperhatikan sajian data-data tersebut, sayapun menghubungi kawan-kawan yang ada di Kab. Banjar dan Kab. HSU, tujuannya ingin mengucapkan selamat atas pencapaian yang ada. Karena sudah barang tentu, sebagai masyarakat pasti memiliki kontribusi atas data tersebut. Tapi tentu saja respon yang saya dapatkan untuk itu tidak akan diceritakan di sini. Cukup kami saja yang tahu. Yang penting, saya mengucapkan selamat dan berharap kalau bisa ditingkatkan sampai 100%.
Bagi yang ingin tahu lebih lengkap, silakan buka sendiri saja laman Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan. Resmi dari Pemerintah Republik Indonesia, melalui media yang berlabel Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Salam,