Bingka Seribu Rupiah

Aneka bingka di warung Mama Maulida
Aneka bingka di warung Mama Maulida. (Dok. Pribadi)

Namanya memang bingka, tapi tidak berbentuk seperti bintang yang tidak tajam sebagaimana selalu naik daun saat bulan Ramadhan. Bingka yang ini bentuknya bulat biasa. Pun tidak harus menunggu bulan puasa untuk mendapatkannya. Karena selalu tersedia setiap hari. Lebih tepatnya setiap pagi. Karena penjualnya membuka warungnya sangat pagi. Sebab itu, kalau ke sana biasanya sekitar pukul 06.30 Wita.

Nama warungnya adalah Warung Mama Maulida. Sampai saat ini memang tidak pernah mencari tahu, yang mana orangnya yang bernama Maulida itu. Namun hampir dapat dipastikan bahwa penjual adalah mamanya. Warung Mama Maulida terletak di Jl. Rahayu, Sungai Paring. Persis di seberang sebuah langgar (mushala). Di depan sebuah warung kelontong. Bukan warung lontong.

Beberapa varian bingka yang tersedia di Warung Mama Maulida adalah bingka gula merah, pandan, tape, dan kentang. Selain itu juga ada roti pisang. Semuanya dijual dengan harga Rp1.000,- (seribu rupiah) untuk setiap satunya. Untuk tiap bingka, biasanya ada “lalaan” yang terbuat dari kelapa.

Bingka yang menjadi kesukaanku di situ adalah bingka gula merah, dan tanpa lalaan. Kalau mau tanpa lalaan, biasanya memilih yang baru dimasak, atau jika tidak ada ya menunggu yang baru. Namun kalau juga tidak ada, ya pakai pun tak apa. Teksturnya lembut, rasanya enak. Akan lebih nikmat jika dalam keadaan hangat.

Sebenarnya juga ada pilihan aneka kue lainnya di sana. Bahkan sekali waktu juga menjumpai beliau menjual nasi bungkus. Tapi sepertinya itu adalah titipan dari orang lain. Beliau sekadar menjualnya. Apa yang menjadi produk sendiri, dan fokus utamanya ya itu tadi, aneka bingka seharga seribu rupiah itu.

Jika ada yang mau ke sana, silakan klik lokasinya di sini ยป Warung Mama Maulida.

Salam,

Mhd Wahyu NZ © mwahyunz.id

Berikan Komentar

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas